Apa Efek Samping Obat Voltaren

Cara Menggunakan Voltaren dengan Benar

Voltaren tersedia dalam bentuk tablet dan suntik. Voltaren suntik diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena/IV) atau otot (intramuskular/IM) oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter .

Jika Anda diresepkan Voltaren dalam bentuk obat minum, perhatikan cara penggunaan yang benar berikut ini:

Dosis dan Aturan Pakai Voltaren

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Voltaren peradangan pada orang dewasa berdasarkan varian obat yang digunakan:

Kondisi: Nyeri dan peradangan

Kondisi: Nyeri dan peradangan

Kondisi: Nyeri dan peradangan

Dosis Voltaren suntik akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien.

Penggunaan Voltaren untuk wanita hamil

FDA di Amerika Serikat (setara dengan BPOM di Indonesia) mengkategorikan Diclofenac kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter. Voltaren (Diclofenac) tidak boleh diberikan pada wanita hamil terutama pada trimester akhir karena dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Voltaren harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Voltaren adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan nyeri dan peradangan, seperti pada kondisi asam urat, osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau ankylosing spondylitis. Obat ini mengandung bahan aktif diclofenac sodium.

Kandungan diclofenac di dalam Voltaren bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat pemicu terjadinya peradangan saat tubuh mengalami cedera. Dengan terhambatnya prostaglandin, keluhan nyeri atau bengkak akibat peradangan dapat mereda.

Voltaren sering digunakan untuk mengatasi keluhan radang sendi. Namun, Voltaren juga dapat digunakan untuk nyeri akut lain, seperti sakit gigi, sakit pinggang, terkilir, nyeri akibat cedera, migrain, maupun nyeri haid.

Voltaren tersedia dalam 4 varian produk, yaitu:

Voltaren suppositoria

Dosis awal 2 x 50 mg atau 1 x 100 mg pada malam hari. Kasus yg lebih berat: dikombinasikan dengan 25/50 mg tablet, maksimal: 150 mg per hari.

Efek samping obat Voltaren

Sama seperti obat lain, efek samping bisa terjadi jika obat ini tidak digunakan sesuai petunjuk. Efek samping ringan yang mungkin terjadi setelah menggunakan Voltaren adalah sebagai berikut.

Jika Anda merasakan efek tersebut dan makin memburuk, segera periksakan ke dokter. Obat ini juga bisa menyebabkan efek samping yang lebih serius, seperti di bawah ini.

Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda.

Interaksi Voltaren dengan Obat Lain

Mengingat Voltaren mengandung diclofenac sodium, interaksi yang bisa terjadi jika produk ini digunakan secara bersamaan dengan obat lain adalah:

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, selalu beri tahu dokter jika hendak menggunakan obat apa pun bersama Voltaren.

Sediaan dan dosis obat Voltaren

Voltaren tersedia dalam bentuk tablet, gel, suppositoria, dan cairan injeksi dengan rincian kekuatan sebagai berikut.

Dosis dan frekuensi penggunaan Voltaren harus disesuaikan dengan kondisi dan respons terhadap pengobatan agar sesuai kebutuhan.

Berikut anjuran dosis yang bisa Anda ikuti.

Oleskan gel pada kulit dengan dosis 2 – 4 gram atau seujung jari sebanyak 3 – 4 kali sehari atau daerah seluas 400 – 800 cm². Jumlah gel yang diperlukan tergantung pada luas tempat yang nyeri.

Apakah obat Voltaren aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui.

Selalu konsultasikan pada dokter untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Mengutip MIMS, obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko).

Hindari penggunaan Voltaren jika usia kehamilan Anda sudah masuk trimester ketiga atau 30 minggu.

Penggunaan obat ini pada trimester ketiga dapat meningkatkan risiko penutupan dini duktus arteriosus janin (salah satu saluran penghubung di pembuluh darah janin).

Bagi ibu menyusui, penggunaan Voltaren tidak disarankan atau harus dalam penanganan khusus. Diklofenak sebagai kandungan utama Voltaren dapat ikut keluar melalui ASI.

Efek samping mungkin saja terjadi pada bayi Anda yang menyusui ASI.

Selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apa pun, jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.

Peringatan sebelum Menggunakan Voltaren

Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Voltaren:

Efek Samping dan Bahaya Voltaren

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang bisa muncul setelah menggunakan Voltaren:

Periksakan diri Anda ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau justru bertambah berat. Segera temui dokter atau ke IGD jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:

Voltaren merupakan sediaan tablet, suppositoria, dan gel yang mengandung Natrium Diklofenak, obat ini diproduksi oleh Novartis Indonesia. Perbedaan Sediaan salah satunya berfungsi untuk memudahkan pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat. Voltadex diindikasikan untuk meredakan peradangan degeneratif berupa rematik, ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), osteoarthrosis. Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi. Voltaren termasuk dalam gololngan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS). Voltaren bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi. Dengan menghalangi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.

Voltaren digunakan untuk mengatasi inflamasi (peradangan) degeneratif berupa rematik (peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian), osteoarthrosis (kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi) dan spondylarthritis (rematik yang mempengaruhi tulang belakang, persendian, dan enthesis), sindrom pada tulang belakang, gout akut (asam urat). Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi.

Golongan obat keras. Harus dengan Resep Dokter.

Kontraindikasi Hindari penggunaan Voltaren pada pasien yang memiliki indikasi:

Interaksi Obat Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Voltaren:

Kategori KehamilanBadan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Voltaren ke dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Voltaren merupakan sediaan tablet, suppositoria, dan gel yang mengandung Natrium Diklofenak, obat ini diproduksi oleh Novartis Indonesia. Perbedaan Sediaan salah satunya berfungsi untuk memudahkan pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat. Voltadex diindikasikan untuk meredakan peradangan degeneratif berupa rematik, ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), osteoarthrosis. Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi. Voltaren termasuk dalam gololngan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS). Voltaren bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi. Dengan menghalangi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.

Voltaren digunakan untuk mengatasi inflamasi (peradangan) degeneratif berupa rematik (peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian), osteoarthrosis (kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi) dan spondylarthritis (rematik yang mempengaruhi tulang belakang, persendian, dan enthesis), sindrom pada tulang belakang, gout akut (asam urat). Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi.

Golongan obat keras. Harus dengan Resep Dokter.

Kontraindikasi Hindari penggunaan Voltaren pada pasien yang memiliki indikasi:

Interaksi Obat Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Voltaren:

Kategori KehamilanBadan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Voltaren ke dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Voltaren merupakan sediaan tablet, suppositoria, dan gel yang mengandung Natrium Diklofenak, obat ini diproduksi oleh Novartis Indonesia. Perbedaan Sediaan salah satunya berfungsi untuk memudahkan pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat. Voltadex diindikasikan untuk meredakan peradangan degeneratif berupa rematik, ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), osteoarthrosis. Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi. Voltaren termasuk dalam gololngan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS). Voltaren bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi. Dengan menghalangi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.

Voltaren digunakan untuk mengatasi inflamasi (peradangan) degeneratif berupa rematik (peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian), osteoarthrosis (kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi) dan spondylarthritis (rematik yang mempengaruhi tulang belakang, persendian, dan enthesis), sindrom pada tulang belakang, gout akut (asam urat). Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi.

Golongan obat keras. Harus dengan Resep Dokter.

Kontraindikasi Hindari penggunaan Voltaren pada pasien yang memiliki indikasi:

Interaksi Obat Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Voltaren:

Kategori KehamilanBadan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Voltaren ke dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Voltaren merupakan sediaan tablet, suppositoria, dan gel yang mengandung Natrium Diklofenak, obat ini diproduksi oleh Novartis Indonesia. Perbedaan Sediaan salah satunya berfungsi untuk memudahkan pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat. Voltadex diindikasikan untuk meredakan peradangan degeneratif berupa rematik, ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), osteoarthrosis. Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi. Voltaren termasuk dalam gololngan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS). Voltaren bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi. Dengan menghalangi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.

Voltaren digunakan untuk mengatasi inflamasi (peradangan) degeneratif berupa rematik (peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian), osteoarthrosis (kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi) dan spondylarthritis (rematik yang mempengaruhi tulang belakang, persendian, dan enthesis), sindrom pada tulang belakang, gout akut (asam urat). Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi.

Golongan obat keras. Harus dengan Resep Dokter.

Kontraindikasi Hindari penggunaan Voltaren pada pasien yang memiliki indikasi:

Interaksi Obat Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Voltaren:

Kategori KehamilanBadan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Voltaren ke dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Voltaren merupakan sediaan tablet, suppositoria, dan gel yang mengandung Natrium Diklofenak, obat ini diproduksi oleh Novartis Indonesia. Perbedaan Sediaan salah satunya berfungsi untuk memudahkan pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat. Voltadex diindikasikan untuk meredakan peradangan degeneratif berupa rematik, ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), osteoarthrosis. Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi. Voltaren termasuk dalam gololngan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS). Voltaren bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi. Dengan menghalangi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.

Voltaren digunakan untuk mengatasi inflamasi (peradangan) degeneratif berupa rematik (peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian), osteoarthrosis (kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi) dan spondylarthritis (rematik yang mempengaruhi tulang belakang, persendian, dan enthesis), sindrom pada tulang belakang, gout akut (asam urat). Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi.

Golongan obat keras. Harus dengan Resep Dokter.

Kontraindikasi Hindari penggunaan Voltaren pada pasien yang memiliki indikasi:

Interaksi Obat Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Voltaren:

Kategori KehamilanBadan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Voltaren ke dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Voltaren merupakan sediaan tablet, suppositoria, dan gel yang mengandung Natrium Diklofenak, obat ini diproduksi oleh Novartis Indonesia. Perbedaan Sediaan salah satunya berfungsi untuk memudahkan pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat. Voltadex diindikasikan untuk meredakan peradangan degeneratif berupa rematik, ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), osteoarthrosis. Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi. Voltaren termasuk dalam gololngan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS). Voltaren bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi. Dengan menghalangi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.

Voltaren digunakan untuk mengatasi inflamasi (peradangan) degeneratif berupa rematik (peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian), osteoarthrosis (kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi) dan spondylarthritis (rematik yang mempengaruhi tulang belakang, persendian, dan enthesis), sindrom pada tulang belakang, gout akut (asam urat). Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi.

Golongan obat keras. Harus dengan Resep Dokter.

Kontraindikasi Hindari penggunaan Voltaren pada pasien yang memiliki indikasi:

Interaksi Obat Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Voltaren:

Kategori KehamilanBadan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Voltaren ke dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Voltaren merupakan sediaan tablet, suppositoria, dan gel yang mengandung Natrium Diklofenak, obat ini diproduksi oleh Novartis Indonesia. Perbedaan Sediaan salah satunya berfungsi untuk memudahkan pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat. Voltadex diindikasikan untuk meredakan peradangan degeneratif berupa rematik, ankylosing spondylitis (radang sendi pada punggung), osteoarthrosis. Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi. Voltaren termasuk dalam gololngan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS). Voltaren bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi. Dengan menghalangi prostaglandin, obat ini akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi.

Voltaren digunakan untuk mengatasi inflamasi (peradangan) degeneratif berupa rematik (peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian), osteoarthrosis (kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi) dan spondylarthritis (rematik yang mempengaruhi tulang belakang, persendian, dan enthesis), sindrom pada tulang belakang, gout akut (asam urat). Voltaren juga digunakan untuk perawatan atau pencegahan nyeri pasca operasi.

Golongan obat keras. Harus dengan Resep Dokter.

Kontraindikasi Hindari penggunaan Voltaren pada pasien yang memiliki indikasi:

Interaksi Obat Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Voltaren:

Kategori KehamilanBadan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Voltaren ke dalam Kategori C:Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.